BERTEMAN DENGAN IBLIS
"Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka MEMANDANG BAIK (perbuatan mereka) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya." [ Al-Hijr 39 ]
Janji iblis ini bukan janji main2 atau sekedarnya. Ini adalah janji yang kekal, sekekal usia dunia itu sendiri. Yang dimaksud "memandang baik" perbuatan kita di dunia ini adalah kita sama sekali tidak sadar kesalahan2 kita, bahkan kita menganggapnya sebagai kebenaran yang hakiki.
Sebagai contoh, kita selalu berdoa kepada Tuhan, berzikir atas nama Tuhan, semua langsung kepada Tuhan. Kita menganggap tidak ada batas antara kita dengan Tuhan. Apakah kita tidak sadar bahwa itu sebenarnya adalah kesombongan...!
Saya yakin, banyak yang alam pikirnya menolak bagaimana merasa dekat dengan Tuhan dinamakan kesombongan ? Seandainya mereka memahami dan mengetahui, kenapa iblis di putuskan sesat oleh Tuhan ? Apakah karena iblis tidak pernah beribadah kepadaNya? Sama sekali bukan. Iblis terkenal sebagai mahluk yang paling TAAT beribadah dibandingkan mahluk lainnya. Saking taatnya, iblis merasa paling dekat dengan Tuhan dan tidak ada pembatas antara dirinya dengan Tuhan. Iblis menjadi mahluk sombong karena perasaannya itu. Dan ketika Tuhan menciptakan Nabi Adam as, dimana seluruh mahluk harus bersujud kepadanya, iblis menolak karena ia merasa ia lebih dekat dengan Tuhan. Maka sesatlah ia karena membangkang.
Perhatikan dengan cermat, apa bedanya kita dengan iblis? Merasa dekat dengan Tuhan lalu merasa hanya tunduk kepada Tuhan ?
Jika kita MAMPU dekat dengan Tuhan, lalu untuk apa Tuhan menurunkan manusia2 suci sebagai hujjah-Nya di dunia ? Apa fungsi mereka ? Bukankah mereka adalah "Adam-adam" yang diciptakan Tuhan sebagai representasi-Nya di muka bumi, dimana kita harus tunduk kepadanya ?
Apakah kepala kita mampu tunduk kepada mereka atau tetap mendongak melewatinya dan lebih baik langsung kepada Tuhan ?
Halus bukan permainan iblis ? Kita mencacinya tapi kita menyerupainya...
Karena ibadahnya yang kuat itulah, maka Tuhan mengabulkan
permintaan iblis untuk menyesatkan manusia untuk menjadi
seperti dirinya, seperti iblis. Itu bukti keadilan Tuhan tidak memandang bulu apapun, hatta permintaan iblis pun dikabulkan-Nya. Apakah dengan begitu Tuhan tidak sayang kepada hamba-Nya sehingga menjadi makanan empuk iblis ? Perhatikan,
Allah berfirman: "Ini adalah JALAN YG LURUS; kewajibanKu-lah (menjaganya). Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat." [ Al hijr 41-42 ]
Tuhan mengirimkan Jalan yang lurus, petunjuk2 untuk menghindari serangan iblis yang begitu halus dan berbahaya. Bukti kasih sayang-Nya kepada hamba-Nya. Pertanyaannya, APA jalan yang lurus itu, atau SIAPA ? Tuhan menaruh akal dalam diri manusia bukan untuk penghias. Agama adalah akal dan tidak beragama orang yg tidak berakal....
Rasanya secangkir kopi hitam malam ini, enak juga ya....
(D. Siregar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar