DKISAHKAN dalam Manaqib Imam Ali :
Salman al-Farisi sedang duduk-duduk bersama dengan para sahabat Nabi saw yang lain, beliau berkata kepada para sahabat :
”Maukah kalian mendengar kisahku ?”.
”Tentu saja wahai Salman. Siapa yg tak ingin mendengar kisahmu, dimana Rasulullah sendiri menyebutmu sebagai ahlulbait beliau!” jawab para sahabat..
”Dahulu aku adalah seorang Majusi penyembah api, kemudian aku masuk agama Nasrani karena agama ini sangat indah, aku belajar tentang kitab-kitab mereka, tentang kisah para nabi serta nubuwwah-nubuwwah yang akan datang di kitab-kitab mereka.
Tapi kemudian aku keluar dari gereja Nasrani tersebut karena ulamanya menyelewengkan harta para jemaatnya, kemudian aku mendengar ada biara Nasrani yang ulama-ulamanya memegang teguh amanat agamanya. Segera kuringkas bekalku, akupun menuju biara tersebut...
Siang hari saat aku di tengah perjalanan tiba-tiba muncul seekor singa menuju kearahku dan siap menerkamku, aku begitu takut, disaat paling sulit ini, aku teringat SESUATU dalam kitab-kitab nasrani tentang SESEORANG yang tertulis namanya pada nubuwwah yang akan datang. Segera aku berteriak keras, ”Ya sayyidul Arabi, tolonglah aku yang dalam kesulitan ini !”..
Tiba-tiba seorang pemuda hadir di tengah-tengah antara aku dan singa tersebut. Pemuda itu mendekati singa dan hanya menatap mata singa itu, singapun menunduk kepadanya dan berlalu pergi meninggalkan aku begitu saja. Kemudian pemuda itu memandangku tanpa bicara apa-apa hanya tersenyum sambil mengangkat tangannya sebagai ucapan berpisah.
Pemuda itu pelan-pelan lenyap di hadapanku bagai tersapu kabut. Yah... wajah pemuda itu aku ingat selalu, aku kenang sepanjang hidupku karena telah menolongku dari terkaman singa, apalagi aku belum sempat mengucapkan terima kasih kepadanya
Kemudian aku masuk agama Yahudi, yang ternyata ada juga nubuwwah-nubuwwah akan datang tertulis pada kitab-kitab mereka sama seperti pada al-kitab Nasrani.
Setelah aku mendengar bahwa ada Nabi baru telah muncul di jazirah Arab dengan tanda-tanda kenabiannya maka segera aku kesini.
Di sebuah tikungan jalan kota Mekkah aku melihat wajah pemuda Sayyidul Arab yang tak pernah kulupakan itu. Ingatanku masih mengenal wajahnya, aku begitu bahagia, karena nubuwwah dalam kitab Yahudi dan Nasrani tentang orang ini ternyata benar adanya..
Kami saling tersenyum tanpa bicara, kami saling berpelukan seolah teman lama yang lama tak jumpa.. kemudian aku bertanya tentang seorang Nabi baru kepadanya
Pemuda itu mengantarkan aku.. dan akhirnya bertemulah aku dengan Rasulullah Saw yg juga cuma tersenyum kepadaku seolah-olah sudah tahu semua keinginanku.
Beliau langsung membuka bajunya hingga kelihatan pundak kanan bagian bawah menunjukkan toh merah tanda kenabian beliau yang kutahu tertera pada cerita-cerita kitab terdahulu..
Aku mengenalkan diri sebaga Salman dari Persia kepada beliau..
”Wahai Salman!..Tahukah kamu siapa temanmu itu yg mengantarmu kesini menghadapku?” Tanya beliau.
“Aku tahu ya Rasulullah.. Dialah yang dulu menolongku dari terkaman singa, kami bahkan tak pernah bertemu sebelumnya dan aku hanya mengenal namanya dari nubuwwah-nubuwwah akan datang
Ia bernama Ilya di Taurat & Iliyin di Injil.. dan anda memanggilnya Ali sebagai saudara.”
~♥~اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar