Dalil bahwa 12 Imam penerus risalah kenabian para Nabi dipilih dan ditunjuk oleh Allah, bukan dipilih oleh manusia.
Dan mereka 12 Imam tersebut memperoleh ilham dan firasah dr Allah SWT.
12 Imam penerus risalah kenabian Musa as.
وَلَقَدْ أَخَذَ اللَّهُ مِيثَاقَ بَنِي إِسْرَائِيلَ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيبًا وَقَالَ اللَّهُ إِنِّي مَعَكُمْ لَئِنْ أَقَمْتُمُ الصَّلاةَ وَآتَيْتُمُ الزَّكَاةَ وَآمَنْتُمْ بِرُسُلِي وَعَزَّرْتُمُوهُمْ وَأَقْرَضْتُمُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا لأكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَلأدْخِلَنَّكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاءَ السَّبِيلِ
”Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israel dan telah Kami angkat di antara mereka dua belas (12) orang pemimpin dan Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada Rasul2Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yg baik sesungguhnya Aku akan menghapus dosa2mu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yg mengalir di dalamnya sungai2. Maka barangsiapa yg kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dr jalan yg lurus.”
(QS. Al-Maidah 12)
وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا ۖ وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يُوقِنُونَ
"Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin2 yg memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat2 Kami."
(QS. As-Sajdah 24)
12 Imam (Hawariyun) penerus risalah kenabian Isa as.
وَإِذْ أَوْحَيْتُ إِلَى الْحَوَارِيِّينَ أَنْ آمِنُوا بِي وَبِرَسُولِي قَالُوا آمَنَّا وَاشْهَدْ بِأَنَّنَا مُسْلِمُونَ
"Dan ingatlah ketika Aku ilhamkan kepada Hawariyun yg setia, "Berimanlah kalian kepadaKu dan kepada RasulKu". Mereka menjawab, "Kami telah beriman dan saksikanlah (wahai Rasul) bahwa sesungguhnya kami adalah orang2 yg berserah diri kepada seruanmu."
(QS. Al-Maidah 111)
فَلَمَّا أَحَسَّ عِيسَىٰ مِنْهُمُ الْكُفْرَ قَالَ مَنْ أَنْصَارِي إِلَى اللَّهِ ۖ قَالَ الْحَوَارِيُّونَ نَحْنُ أَنْصَارُ اللَّهِ آمَنَّا بِاللَّهِ وَاشْهَدْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ
"Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani lsrail) berkatalah dia, "Siapakah yg akan menjadi penolong2ku untuk (menegakkan agama) Allah?". Para hawariyyun menjawab, "Kamilah penolong2 (agama) Allah, kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang2 yg berserah diri."
(QS. Ali-Imran 52)
12 Imam penerus risalah kenabian Muhammad saww.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
"Wahai orang2 yg beriman, taatilah Allah dan taatilah RasulNya dan Ulil Amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar2 beriman kepada Allah dan Hari Kemudian. Yg demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya."
(QS. An-Nisa' 59)
Dalam ayat diatas ketika menyebut Ulil Amri, Allah SWT tidak mengulang kata perintah "أطیعوا" (taatilah) namun kata perintah itu ada setelah menyebut kata Allah dan Rasul. Penyebutan tersebut menunjukkan bahwa ketaatan yg harus diberikan adalah ketaatan mutlak. Demikian pula ketaatan yg harus diberikan kepada Ulil Amri sebab digandengkan langsung setelah penyebutan Rasul, yaitu ketaatan sepenuhnya dan tanpa syarat. Ini menunjukkan bahwa Ulil Amri sama halnya dengan Rasul dalam sisi kemaksuman dan ketidak mungkinan untuk memberikan perintah yg bertentangan dengan apa yang dititahkan Allah SWT.
Dalam penafsiran Fakhrurazi salah seorang mufasir besar Sunni, menerima pendapat ini dan mengakui bahwa ayat ini sebagai hujjah akan kemaksuman Ulil Amri.
(Fakhrurazi, Mafatih al-Ghaib, jilid 10 halaman 113).
Secara tegas Allah SWT mewajibkan semua orang2 yg beriman untuk mentaati Ulil Amri secara mutlak. Dan, mentaati mereka sama dengan mentaati Rasulullah saww.
Hadis yg tertulis dalam banyak kitab2 Sunni sendiri sekaitan dengan ayat di atas, Jabir bin Abdillah Al-Anshari ra bertanya kepada Rasulullah saww, “Ya Rasulullah, siapakah orang2 yg wajib ditaati seperti yg diisyaratkan dalam ayat ini (An-Nisa' 59)?”
Rasulullah saww menjawab, “Yg wajib ditaati adalah para Khalifahku wahai Jabir, yaitu para Imam kaum muslimin sepeninggalku nanti. Imam pertama mereka adalah Ali bin Abi Thalib, kemudian Hasan, kemudian Husain, kemudian Ali bin Husain, kemudian Muhammad bin Ali yang telah dikenal di dalam kitab Taurat dengan nama “Al-Baqir” dan engkau akan berjumpa dengannya wahai Jabir. Apabila engkau nanti berjumpa dengannya, maka sampaikanlah salamku kepadanya. Kemudian setelah itu As-Shadiq Ja’far bin Muhammad, kemudian Musa bin Ja’far, kemudian Ali bin Musa, kemudian Muhammad bin Ali, kemudian Ali bin Muhammad, kemudian Hasan bin Ali, kemudian yang terakhir ialah Al-Mahdi bin Hasan bin Ali sebagai Hujjatullah di muka bumi ini dan Khalifatullah yang terakhir."
(Ghayah al-Maram jilid 10 halaman 267, Itsbat al-Hudat jilid 3 halaman 123 dan Yanabi’ al-Mawaddah, halaman 443 dan 494).
Juga hadis dalam kitab2 Sunni yg lain terdapat dalam...
Yanabi’ul Mawaddah oleh Syaikh Sulaiman Al-Qundusi Al-Hanafi halaman 134 dan 137 cetakan Al-Haidariyah; halaman 114 dan 117 cetakan Islambul.
Syawahidut Tanzil oleh Al-Hakim Al-Haskani Al-Hanafi jilid 1 halaman 148, hadis ke 202, 203 dan 204.
Tafsir Ar-Razi jilid 3 halaman 357.
Ihqaqul Haqq oleh At-Tastar jilid 3 halaman 424 cetakan Pertama Teheran. Faraid As-Samthin jilid 1 halaman 314, hadis ke 250.
Dan juga hadis yg terdapat dalam Shahih Bukhari dan Muslim.
حَدَّثَنِى مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ سَمِعْتُ جَابِرَ بْنَ سَمُرَةَ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِىَّ - صلى الله عليه وسلم - يَقُولُ « يَكُونُ اثْنَا عَشَرَ أَمِيرًا - فَقَالَ كَلِمَةً لَمْ أَسْمَعْهَا فَقَالَ أَبِى إِنَّهُ قَالَ - كُلُّهُمْ مِنْ قُرَيْشٍ
Rasulullah saww bersabda, "Setelah aku ada dua belas amir (Ulil Amri di dalam hadis lain dikatakan Khalifah) dan kemudian beliau bersabda dengan kalimat yg tidak aku pahami. Dan ayahku berkata, "Semua dr Quraisy."
(Shahih Bukhari hadis ke 7222 dan 7223 dan Shahih Muslim hadis ke 3393, 3394 dan 3398).
(Group FB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar