Rabu, 29 November 2017

Makna Huruf Hijaiyah Menurut Imam Ali

” Makna Huruf Hijaiyah Menurut Imam Ali a.s “

Dari Sayyidina Husein bin Ali bin Abi Thalib as. :

Seorang Yahudi mendatangi Nabi Muhammad saaw.
Pada saat itu Amirul Mukminin Ali bin Abi Tholib as bersama Nabi saaw.

Yahudi itu berkata kepada Nabi Muhammad saaw : “Apa faedah dari huruf hijaiyah ?”

Rasulullah saaw lalu berkata kepada Imam Ali bin Abi Thalib as, "Jawablah…”.

Lalu Rasulullah saww mendoakan Ali, " Ya Allah…., sukseskan Ali dan bungkam orang Yahudi itu”.

Lalu Imam Ali a.s berkata :

"Tidak ada satu huruf-pun kecuali semua bersumber pada nama-nama Allah swt”.

Huruf Hijaiyah

Kemudian Imam Ali a.s berkata :

“Adapun ALIF artinya tidak ada Tuhan selain Dia yang Maha Hidup dan Kokoh,

Adapun BA artinya tetap ada setelah musnah seluruh makhluk-Nya.

Adapun TA, artinya yang maha menerima taubat, menerima taubat dari semua hamba-Nya,

adapun TSA artinya adalah yang mengokohkan semua makhluk “Dialah yang mengokohkan orang-orang beriman dengan perkataan yang kokoh dalam kehidupan dunia”

Adapun JIM maksudnya adalah keluhuran sebutan dan pujian-Nya serta suci seluruh nama-nama-Nya.

Adapun HA adalah Al Haq, Maha hidup dan penyayang.

KHA maksudnya adalah maha mengetahui akan seluruh perbuatan hamba-hamba-Nya.

DAL artinya pemberi balasan pada hari kiamat,

DZAL artinya pemilik segala keagungan dan kemuliaan.

RA' artinya lemah lembut terhadap hamba-hamba-Nya.

ZAY artinya hiasan penghambaan.

SIN artinya Maha mendengar dan melihat. Syin artinya yang disyukuri oleh hamba-Nya.

SHAD maksudnya adalah Maha benar dalam setiap janji-Nya.

DHAD artinya adalah yang memberikan madharat dan manfaat.

THO' artinya Yang suci dan mensucikan,

DZHA artinya Yang maha nampak dan menampakan seluruh tanda-tanda.

AYN artinya Maha mengetahui hamba-hamba-Nya.

GOYN artinya tempat mengharap para pengharap dari semua ciptaan-Nya.

FA' artinya yang menumbuhkan biji-bijian dan tumbuhan.

QAF artinya adalah Maha kuasa atas segala makhluk-Nya

KAF artinya yang Maha mencukupkan yang tidak ada satupun yang setara dengan-Nya, Dia tidak beranak dan tidak diperanakan.

Adapun LAM maksudnya adalah maha lembut terhadap hamba-nya.

MIM artinya pemilik semua kerajaan.

NUN maksudnya adalah cahaya bagi langit yang bersumber pada cahaya arasynya.

Adapun WAU artinya adalah, satu, esa, tempat bergantung semua makhluk dan tidak beranak serta diperanakan.

HA' artinya Memberi petunjuk bagi makhluk-Nya.

LAM ALIF artinya tidak ada tuhan selain Allah, satu-satunya serta tidak ada sekutu bagi-Nya.

Adapun YA' artinya tangan Allah yang terbuka bagi seluruh makhluk-Nya”.

Rasulullah saww lalu berkata “ Inilah perkataan dari orang yang telah diridhoi Allah dari semua makhluk-Nya”.

Mendengar penjelasan itu, maka yahudi itu masuk Islam...

(Filsafat dan Irfani)

Sabtu, 04 November 2017

12 IMAM

Dalil bahwa 12 Imam penerus risalah kenabian para Nabi dipilih dan ditunjuk oleh Allah, bukan dipilih oleh manusia.
Dan mereka 12 Imam tersebut memperoleh ilham dan firasah dr Allah SWT.

12 Imam penerus risalah kenabian Musa as.

وَلَقَدْ أَخَذَ اللَّهُ مِيثَاقَ بَنِي إِسْرَائِيلَ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيبًا وَقَالَ اللَّهُ إِنِّي مَعَكُمْ لَئِنْ أَقَمْتُمُ الصَّلاةَ وَآتَيْتُمُ الزَّكَاةَ وَآمَنْتُمْ بِرُسُلِي وَعَزَّرْتُمُوهُمْ وَأَقْرَضْتُمُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا لأكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَلأدْخِلَنَّكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاءَ السَّبِيلِ

”Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israel dan telah Kami angkat di antara mereka dua belas (12) orang pemimpin dan Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada Rasul2Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yg baik sesungguhnya Aku akan menghapus dosa2mu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yg mengalir di dalamnya sungai2. Maka barangsiapa yg kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dr jalan yg lurus.”
(QS. Al-Maidah 12)

وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا ۖ وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يُوقِنُونَ

"Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin2 yg memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat2 Kami."
(QS. As-Sajdah 24)

12 Imam (Hawariyun) penerus risalah kenabian Isa as.

وَإِذْ أَوْحَيْتُ إِلَى الْحَوَارِيِّينَ أَنْ آمِنُوا بِي وَبِرَسُولِي قَالُوا آمَنَّا وَاشْهَدْ بِأَنَّنَا مُسْلِمُونَ

"Dan ingatlah ketika Aku ilhamkan kepada Hawariyun yg setia, "Berimanlah kalian kepadaKu dan kepada RasulKu". Mereka menjawab, "Kami telah beriman dan saksikanlah (wahai Rasul) bahwa sesungguhnya kami adalah orang2 yg berserah diri kepada seruanmu."
(QS. Al-Maidah 111)

فَلَمَّا أَحَسَّ عِيسَىٰ مِنْهُمُ الْكُفْرَ قَالَ مَنْ أَنْصَارِي إِلَى اللَّهِ ۖ قَالَ الْحَوَارِيُّونَ نَحْنُ أَنْصَارُ اللَّهِ آمَنَّا بِاللَّهِ وَاشْهَدْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ

"Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani lsrail) berkatalah dia, "Siapakah yg akan menjadi penolong2ku untuk (menegakkan agama) Allah?". Para hawariyyun menjawab, "Kamilah penolong2 (agama) Allah, kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang2 yg berserah diri."
(QS. Ali-Imran 52)

12 Imam penerus risalah kenabian Muhammad saww.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا

"Wahai orang2 yg beriman, taatilah Allah dan taatilah RasulNya dan Ulil Amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar2 beriman kepada Allah dan Hari Kemudian. Yg demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya."
(QS. An-Nisa' 59)

Dalam ayat diatas ketika menyebut Ulil Amri, Allah SWT tidak mengulang kata perintah "أطیعوا" (taatilah) namun kata perintah itu ada setelah menyebut kata Allah dan Rasul. Penyebutan tersebut menunjukkan bahwa ketaatan yg harus diberikan adalah ketaatan mutlak. Demikian pula ketaatan yg harus diberikan kepada Ulil Amri sebab digandengkan langsung setelah penyebutan Rasul, yaitu ketaatan sepenuhnya dan tanpa syarat. Ini menunjukkan bahwa Ulil Amri sama halnya dengan Rasul dalam sisi kemaksuman dan ketidak mungkinan untuk memberikan perintah yg bertentangan dengan apa yang dititahkan Allah SWT.

Dalam penafsiran Fakhrurazi salah seorang mufasir besar Sunni, menerima pendapat ini dan mengakui bahwa ayat ini sebagai hujjah akan kemaksuman Ulil Amri.
(Fakhrurazi, Mafatih al-Ghaib, jilid 10 halaman 113).

Secara tegas Allah SWT mewajibkan semua orang2 yg beriman untuk mentaati Ulil Amri secara mutlak. Dan, mentaati mereka sama dengan mentaati Rasulullah saww.

Hadis yg tertulis dalam banyak kitab2 Sunni sendiri sekaitan dengan ayat di atas, Jabir bin Abdillah Al-Anshari ra bertanya kepada Rasulullah saww, “Ya Rasulullah, siapakah orang2 yg wajib ditaati seperti yg diisyaratkan dalam ayat ini (An-Nisa' 59)?”

Rasulullah saww menjawab, “Yg wajib ditaati adalah para Khalifahku wahai Jabir, yaitu para Imam kaum muslimin sepeninggalku nanti. Imam pertama mereka adalah Ali bin Abi Thalib, kemudian Hasan, kemudian Husain, kemudian Ali bin Husain, kemudian Muhammad bin Ali yang telah dikenal di dalam kitab Taurat dengan nama “Al-Baqir” dan engkau akan berjumpa dengannya wahai Jabir. Apabila engkau nanti berjumpa dengannya, maka sampaikanlah salamku kepadanya. Kemudian setelah itu As-Shadiq Ja’far bin Muhammad, kemudian Musa bin Ja’far, kemudian Ali bin Musa, kemudian Muhammad bin Ali, kemudian Ali bin Muhammad, kemudian Hasan bin Ali, kemudian yang terakhir ialah Al-Mahdi bin Hasan bin Ali sebagai Hujjatullah di muka bumi ini dan Khalifatullah yang terakhir."
(Ghayah al-Maram jilid 10 halaman 267, Itsbat al-Hudat jilid 3 halaman 123 dan Yanabi’ al-Mawaddah, halaman 443 dan 494).

Juga hadis dalam kitab2 Sunni yg lain terdapat dalam...

Yanabi’ul Mawaddah oleh Syaikh Sulaiman Al-Qundusi Al-Hanafi halaman 134 dan 137 cetakan Al-Haidariyah; halaman 114 dan 117 cetakan Islambul.
Syawahidut Tanzil oleh Al-Hakim Al-Haskani Al-Hanafi jilid 1 halaman 148, hadis ke 202, 203 dan 204.
Tafsir Ar-Razi jilid 3 halaman 357.
Ihqaqul Haqq oleh At-Tastar jilid 3 halaman 424 cetakan Pertama Teheran. Faraid As-Samthin jilid 1 halaman 314, hadis ke 250.

Dan juga hadis yg terdapat dalam Shahih Bukhari dan Muslim.

حَدَّثَنِى مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ سَمِعْتُ جَابِرَ بْنَ سَمُرَةَ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِىَّ - صلى الله عليه وسلم - يَقُولُ « يَكُونُ اثْنَا عَشَرَ أَمِيرًا - فَقَالَ كَلِمَةً لَمْ أَسْمَعْهَا فَقَالَ أَبِى إِنَّهُ قَالَ - كُلُّهُمْ مِنْ قُرَيْشٍ

Rasulullah saww bersabda, "Setelah aku ada dua belas amir (Ulil Amri di dalam hadis lain dikatakan Khalifah) dan kemudian beliau bersabda dengan kalimat yg tidak aku pahami. Dan ayahku berkata, "Semua dr Quraisy."
(Shahih Bukhari hadis ke 7222 dan 7223 dan Shahih Muslim hadis ke 3393, 3394 dan 3398).
(Group FB)

Senin, 16 Oktober 2017

KEUTAMAAN AHLUL BAIT DALAM AL-QURAN

Keutamaan Ahlulbait as dalam Al-Qur’an

1. “Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus”. (Q.S. Al-Fatihah: 6)

اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ

Jabir bin Abdillah meriwayatkan dari Rasulullah SAWW bahwa beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah telah menjadikan Ali, istri, dan kedua putranya sebagai hujjah-Nya atas makhluk-Nya, dan mereka adalah lautan ilmu di antara umatku. Barangsiapa mendapatkan petunjuk melalui mereka, ia telah mendapatkan hidayah ke jalan yang lurus”.

Ia juga meriwayatkan bahwa beliau bersabda, “Carilah jalan (petunjuk) melalui matahari! Ketika matahari terbenam, carilah melalui bulan! Ketika bulan terbenam, carilah melalui planet Venus! Ketika planet Venus terbenam, carilah melalui dua bintang (....)!”

Para sahabat bertanya, “Apa maksud dari matahari, bulan, planet Venus, dan dua bintang (....) ??Farqadain??itu?”

Beliau bersabda, “Matahari itu adalah aku, bulan adalah Ali, planet Venus adalah Fathimah, dan dua bintang (....) itu adalah Hasan dan Husein”.

2. “Maka, Adam menerima kalimah-kalimah dari Tuhannya, lalu, Ia mengampuninya. Sesungguhnya Ia Maha Pengampun, Maha Penyayang”. (Q.S. Al-Baqarah: 37)

فَتَلَقَّى آدَمُ مِنْ رَبِّهِ کَلِمَاتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

Ibnu Najjar meriwayatkan dari Ibnu Abbas, berkenaan dengan kalimah-kalimah yang diterima oleh Adam dari Allah sehingga Ia menerima taubatnya itu Rasulullah SAWW bersabda, “Ia meminta kepada Allah untuk menerima taubatnya demi Muhammad, Ali, Fathimah, Hasan, dan Husein, dan Ia pun menerima taubatnya”.

3. “Maka, barangsiapa menghujatmu berkenaan dengan (risalah) ini setelah engkau mendapatkan ilmu, katakanlah, “Marilah kita panggil anak-anak kami dan anak-anak kalian, wanita-wanita kami dan wanita-wanita kalian, serta diri kami dan diri kalian. Kemudian, kita bermubâhalah (bersama),  lalu, kita timpakan laknat Allah atas orang-orang yang berbohong”. (Q.S. Âli ‘Imrân: 61)

فَمَنْ حَاجَّك فِيْهِ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ فَقُلْ تَعَالَوْا نَدْعُ أَبْنَاءَنَا وَ أَبْنَاءَکُمْ وَ نِسَاءَنَا وَ نِسَاءَکُمْ وَ أَنْفُسَنَا وَ أَنْفُسَکُمْ ثُمَّ نَبْتَهِلْ فَنَجْعَلْ لَعْنَةَ اللهِ عَلَی الْکَاذِبِيْنَ

Muhibbuddin ath-Thabari berkata, “Ketika ayat yang mulia itu turun, Rasulullah SAWW bersabda, “Empat orang ini (Ali, Fathimah, Hasan, dan Husein) adalah Ahlulbaitku”.

Begitu juga diriwayatkan dari Abu Sa’id, “Ketika ayat ini turun, Rasulullah SAWW memanggil Ali, Fathimah, Hasan dan Husein seraya bersabda, “Ya Allah, mereka ini adalah Ahlulbaitku”.

Muslim dan Tirmidzi juga meriwayatkan hadis tersebut.

4. “Apakah engkau tidak melihat bagaimana Allah mengumpamakan kalimah yang baik dengan sebatang pohon baik (dan subur) yang pokoknya menghujam (ke tanah) dan rantingnya (menjulang) ke langit?” (Q.S. Ibrahim: 24)

أَلَمْ تَرَ کَيْفَ ضَرَبَ اللهُ مَثَلاً کَلِمَةً طَيِّبَةً کَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَ فَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ

Rasulullah SAWW bersabda, “Pohon itu adalah aku, Fathimah adalah cabangnya, Ali adalah yang menyebabkannya membuahkan hasil, Hasan dan Husein adalah buahnya, dan umatku yang mencintai mereka adalah dedaunannya”. Kemudian, beliau melanjutkan, “Sumpah demi Dzat yang telah mengangkatku dengan kebenaran, mereka itu berada di dalam surga yang kekal”.

Beliau juga bersabda, “Aku adalah pohon itu, Ali adalah cabangnya, Fathimah adalah yang menyebabkannya membuahkan hasil, Hasan dan Husein adalah buahnya, dan para pengikut kami adalah dedaunannya. Ketika sebuah pohon tumbuh, dedaunannya akan runtuh”. Lalu, beliau melanjutkan, “Sumpah demi Dzat Yang telah mengutusku dengan kebenaran, mereka ini berada di dalam surga yang kekal”.

5. “Mereka yang diseru oleh mereka itu masih mencari perantara (untuk) menuju Tuhan mereka; perantara yang terdekat, mengharapkan rahmat-Nya, dan takut akan siksa-Nya. Sesungguhnya siksa Tuhan-Mu sangatlah pedih”. (Q.S. Al-Isrâ`: 57)

أًولئِك الَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ يَبْتَغُوْنَ إِلَى رَبِّهِمُ الْوَسيْلَةَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ وَ يَرْجُوْنَ رَحْمَتَهُ وَ يَخَافُوْنَ عَذَابَهُ إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ کَانَ مَحْذُوْرًا

Ikrimah berkata, “Mereka (perantara) itu adalah Nabi, Ali, Fathimah, Hasan dan Husein”.

6. “Sesungguhnya Aku telah membalas mereka pada hari ini karena kesabaran mereka. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang menang”. (Q.S. Al-Mukminun: 111)

إِنِّيْ جَزَيْتُهُمُ الْيَوْمَ بِمَا صَبَرُوْا أَنَّهُمْ هُمُ الْفَائِزُوْنَ

Abdullah bin Mas’ud berkata, “Artinya adalah Aku memberikan pahala surga kepada mereka pada hari ini disebabkan oleh kesabaran Ali bin Abi Thalib, Fathimah, Hasan, dan Husein di dunia dalam menjalankan perintah-perintah Ilahi, kelaparan, dan kemiskinan, serta dosa-dosa (umat manusia) dan cobaan Allah di dunia. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berbahagia dan terbebaskan dari hisab”.

7. “Perumpamaan cahaya Ilahi adalah seperti tempat pelita yang di dalamnya terdapat pelita; pelita itu (tersimpan) dalam kaca”. (Q.S. An-Nûr: 35)

وَ مَثَلُ نُوْرِهِ کَمِشْکاةٍ فِيْهَا مِصْبَاحٌ، اَلْمِصْبَاحُ فيْ زُجَاجَةٍ

Musa bin Qasim meriwayatkan dari Ali bin Ja’far bahwa ia berkata, “Saya pernah bertanya kepada Musa bin Ja’far tentang ayat ini”. Beliau menjawab, “Misykât adalah Fathimah, mishbâh adalah Hasan, dan zujâjah adalah Husein”.

8. “Dialah yang telah menciptakan manusia dari air, lalu menjadikannya berhubungan nasab dan sebab (????)”. (Q.S. AL-Furqân: 54)

وَ هُوَ الَّذِيْ خَلَقَ مِنَ الْمَاءِ بَشَرًا فَجَعَلَهُ نَسَبًا وَ صِهْرًا

As-Sudi berkata, “Ayat ini turun berkenaan dengan Rasulullah dan Ali. Ketika Rasulullah menikahkan Fathimah dengan Ali, dan Ali adalah misanan dan suami putri beliau, dengan demikian, di samping memiliki hubungan nasab dengan beliau, ia juga menantu beliau”.

9. “Dan jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa”. (Q.S. Al-Furqân: 74)

وَ اجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا

Rasulullah SAWW bersabda, “Aku pernah bertanya kepada Jibril, ‘Apa yang dimaksud dengan azwâjunâ dan siapakah istri-istri kami itu?’ ‘Khadijah’, jawabnya. ‘Siapakah anak-cucu kami?’, tanyaku lagi. ‘Fathimah’, jawabnya. ‘Apakah maksud dari cahaya mata kami?’ tanyaku. ‘Hasan dan Husein’, jawabnya. ‘Apa yang dimaksud dengan (ayat) jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa?’, tanyaku. ‘Ali bin Abi Thalib’, jawabnya”.

10. “Sesungguhnya Allah hanya ingin menghilangkan segala jenis kotoran dari kalian, Ahlulbait”. (Q.S. Al-Ahzâb: 33)

إِنَّمَا يُرِيْدُ اللهُ لِيُذْهِبَ عَنْکُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ

Abu Sa’id al-Khudri berkata, “Ayat ini turun berkenaan dengan lima orang. Mereka adalah Rasulullah, Ali, Fathimah, Hasan, dan Husein”.

Hadis ini juga diriwayatkan oleh Ahmad dalam kitab al-Manâqib dan Sabrani.

11. “Katakanlah (wahai Muhammad), ‘Aku tidak meminta upah dari kalian atas dakwah ini kecuali kecintaan kepada Ahlulbait(ku)”. (Q.S. Asy-Syûrâ: 23)

قُلْ لاَ أَسْأَلُکُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا إِلاَّ الْمَوَدَّةَ فِي الْقُرْبَی

Az-Zamakhsyari berkata, “Ketika ayat ini turun, Rasulullah SAWW ditanya, ‘Wahai Rasulullah, siapakah keluarga (Ahlubait) Anda yang telah diwajibkan kepada kami untuk mencintai mereka itu?’ Beliau bersabda, Ali, Fathimah, dan kedua putranya’.”

Rasulullah bersabda, “Barangsiapa meninggal dunia dengan membawa kecintaan kepada keluarga Muhammad, maka ia telah meninggal dunia dalam keadaan syahid; ketahuilah, barangsiapa meninggal dunia dengan mencintai keluarga Muhammad, ia meninggal dunia dalam keadaan telah diampuni; ketahuilah barangsiapa meninggal dunia dengan membawa kecintaan kepada keluarga Muhammad, ia telah meninggal dunia dalam keadaan bertaubat; ketahuilah, barangsiapa meninggal dunia dengan membawa kecintaan kepada keluarga Muhammad, ia telah meninggal dunia dengan iman yang sempurna; ketahuilah barangsiapa meninggal dunia dengan membawa kecintaan kepada keluarga Muhammad, malaikat maut akan memberikan kabar gembira kepadanya dengan surga, dan kemudian malaikat Munkar dan Nakir akan memberikan kabar gembira yang sama; ketahuilah barangsiapa meninggal dunia dengan membawa kecintaan kepada keluarga Muhammad, ia melangkah menuju surga seperti pengantin wanita diarak menuju rumah pengantin pria; ketahuilah, barangsiapa meninggal dunia dengan membawa kecintaan kepada keluarga Muhammad, Allah akan meletakkan dua pintu di kuburannya menuju ke surga; ketahuilah, barangsiapa meninggal dunia dengan membawa kecintaan kepada keluarga Muhammad, Allah akan menjadikan kuburannya sebagai tempat berziarahnya para malaikat rahmat; ketahuilah, barangsiapa meninggal dunia dengan membawa kecintaan kepada keluarga Muhammad, ia meninggal dunia sesuai dengan sunnah dan jamaah; ketahuilah, barangsiapa meninggal dunia dengan menyimpan kebencian kepada keluarga Muhammad, pada hari Kiamat ia akan memasuki alam Mahsyar dengan keningnya yang bertuliskan “ia telah berputus-asa dari rahmat Allah”; ketahuilah, barangsiapa meninggal dunia dengan membawa kebencian dan permusuhan kepada keluarga Muhammad, ia meninggal dunia sebagai orang kafir; ketahuilah, barangsiapa meninggal dunia dengan membawa kebencian kepada keluarga Muhammad, ia tidak akan mencium semerbak bau surga”.

12. “Mereka sedikit tidur di malam hari”. (Q.S. Adz-Dzâriyât: 17)

کَانُوْا قَلِيْلاً مِنَ الَّليْلِ مَا يَهْجَعُوْنَ

Abdullah bin Abbas berkata, “Ayat ini turun berkenaan dengan Ali bin Abi Thalib, Hasan, Husein, dan Fathimah”.

13. “Dan orang-orang yang beriman dan anak-cucu mereka mengikuti (jejak) mereka dengan (memilih) iman, Kami akan menggabungkan anak-cucu mereka itu dengan mereka dan Kami tidak akan mengurangi amalan mereka sedikit pun. Setiap orang tergantung kepada amalannya”. (Q.S. Ath-Thûr: 21)

وَ الَّذِيْنَ آمَنُوْا وَ اتَّبَعَتْهُمْ ذَرِّيَّتَهُمْ بِإِيْمَانِ أَلْحَقَنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَ مَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شَيْئٍ کُلُّ امْرِئٍ بِمَا کَسَبَ رَهِيْنٌ

Ibu Abbas berkata, “Ayat ini turun berkenaan dengan Rasulullah, Ali, Fathimah, Hasan, dan Husein”.

14. “Ada dua lautan berbeda yang saling bertemu, sedangkan di antara keduanya terdapat penghalang sehingga keduanya tidak saling bercampur. Maka, nikmat Allah yang manakah yang kalian berdua bohongkan? Dari keduanya keluar permata (....) dan (....)”. (Q.S. Ar-Rahmân: 19-22)

مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيَانِ * بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لاَ يَبْغِيَانِ * فَبِأَيِّ آلاَءِ رَبِّکُمَا تُکَذِّبَانِ * يَخْرُجُ مِنْهُمَا الُّلؤْلُؤُ وَ الْمَرْجَانُ

Ibnu Mardawaeh meriwayatkan dari Ibnu Abbas, “Maksud dari dua lautan yang saling bertemu adalah Ali dan Fathimah, penghalang antara keduanya sehingga mereka selalu sejajar adalah Rasulullah, dan permata (....) dan (....) yang keluar dari kedua lautan itu adalah Hasan dan Husein”.

15. “Dan mereka lebih mementingkan (orang lain) atas diri mereka meskipun mereka sendiri sangat membutuhkan”. (Q.S. Al-Hasyr: 9)

وَ يُؤْثِرُوْنَ عَلَی أًنْفُسِهِمْ وَ لَوْ کَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ

Seseorang datang menjumpai Rasulullah untuk mengadukan kelaparannya. Beliau mengutus seseorang ke rumah para istri beliau (untuk mencari makanan). Mereka menjawab, “Kami tidak memiliki apa-apa kecuali air”.

Rasulullah akhirnya bertanya, “Siapakah di antara kalian yang siap menjamunya?” “Saya, wahai Rasulullah”, jawab Ali tegas.

Ali pergi menjumpai Fathimah dan menceritakan peristiwa yang telah terjadi. Fathimah as berkata, “Kita tidak memiliki sesuatu kecuali makanan untuk anak-anak. Akan tetapi, kami lebih mementingkan tamu daripada mereka dan memberikan makanan tersebut kepadanya”.

Ali berkata, “Kita tidurkan terlebih dulu anak-anak kita dan kita matikan lampu demi tamu kita itu”.

Beliau melakukan hal itu dan tamu itu beristirahat. Pada pagi harinya, ayat itu turun.

Ibnu Abbas berkata, “Ayat ini turun berkenaan dengan Ali, Fathimah, Hasan dan Husein as”.

16. “Mereka memberikan makan orang miskin, anak yatim, dan tawanan meskipun mereka menyayanginya”. (Q.S. Ad-Dhar: 8)

وَ يُطْعِمُوْنَ الطَّعَامَ عَلَی حُبِّهِ مِسْکِيْنًا وَ يَتِيْمًا وَ أَسِيْرًا

Abul Fadhl Syihabuddin Mahmud al-Alusi berkata, “Tidak ada yang dapat dikatakan oleh seseorang mengenai Ali dan Fathimah kecuali Ali adalah pemimpin Mukminin dan pengganti Rasulullah, Fathimah adalah belahan jantung Ahmad dan bagian dari Muhammad. Adapun Hasan dan Husein, mereka adalah ruh, cahaya hati, dan penghulu pemuda penduduk surga. Dan keyakinan ini tidak ada hubungannya dengan mazhab Rafidhi, dan keyakinan yang tidak sama dengan keyakinan tersebut—menurut pendapatku—adalah sebuah kesesatan”.

[1] Makalah ini adalah ringkasan dari buku Fâthimah az-Zahrâ`, Syâdmâni-ye Del-e Peyambar, karya Ahmad Rahmani Hamadani. (Filsafat dan Irfani)

Minggu, 13 Agustus 2017

SELAMAT HARI JADI SAYANG

Hari ini 14 Agustus 2017 adalah hari ulang tahunmu sayang.....

Seiring berlalunya waktu diusiamu yg ke 32 bukan hanya kegembiraan akan hari jadimu yang membuatku bahagia  kado terbaiknya adalah kau mengandung anak kita. Inilah persembahan hadiah terbaik buatku dan buatmu....

Dalam menjalani kehidupan rumah tangga kau istri yang baik meski pertengkaran kecil kadangkala terjadi diantara kita, tidak masalah karena itu adalah bagian dari proses menjadi lebih baik. Dan kamu sudah tunjukkan itu...

Selamat hari jadi sayang...
semoga kau selalu sehat agar dapat terus mendampingiku hingga pemilik raga memanggil...
Tunjukkan bahwa kamu adalah istri terbaik buatku....

I LOVE YOU