Hari ini genap empat puluh tahun usiamu. Di setiap garis senyum dan lelah di wajahmu, aku melihat cerita panjang tentang cinta, kesabaran, dan perjuangan.
Engkau bukan hanya istriku, engkau adalah rumah yang selalu aku tuju, pelabuhan yang selalu menenangkan badai dalam hatiku.
Hampir satu dekade kita bersama. Ada tawa yang tak terhitung, tapi juga air mata yang tak jarang jatuh. Kadang kita bertengkar, kadang saling diam, namun selalu saja ada alasan untuk kembali berpelukan.
Karena aku tahu, di balik semua perbedaan kita, ada cinta yang tak pernah padam.
Engkau telah memberiku hadiah terbesar dalam hidup: empat anak yang lincah, yang memenuhi rumah dengan tawa, teriakan, dan riuh yang indah.
Aku tahu, menjadi ibu mereka tidaklah mudah. Aku melihat setiap lelahmu, setiap malam yang kau habiskan untuk memastikan mereka tidur nyenyak, setiap pagi yang kau mulai dengan senyum walau tubuhmu penat.
Terima kasih, sayangku, untuk segalanya. Untuk tetap bertahan di sisiku meski aku jauh dari sempurna. Untuk sabar menghadapi diriku. Untuk mencintai aku dengan caramu.
Selamat ulang tahun, istriku. Semoga Tuhan selalu memberkahi hidupmu.
Aku mencintaimu hari ini, besok, dan sampai waktu berhenti berjalan.
Dari:
suamimu
